![]() |
Rangkuman BAB 3 IPAS Kelas 6 Topik A - Kurikulum Merdeka |
Enam Benua di Dunia: Pelesir Keliling Dunia
Tahukah kamu bahwa Bumi kita memiliki enam benua? Mereka adalah Asia, Amerika, Afrika, Eropa, Australia, dan Antartika (Kutub Selatan). Masing-masing benua punya ciri khas geografis, budaya, hingga kehidupan sosial yang berbeda. Yuk, kita pelesir keliling dunia untuk mengenal lebih dekat keenam benua ini!
Benua Asia: Terbesar di Dunia
Asia adalah benua terbesar dengan luas daratan mencapai 30% permukaan Bumi. Jika dihitung bersama lautannya, wilayah Asia mencakup 8,7% dari total luas dunia. Karena sangat luas, Asia dibagi menjadi beberapa wilayah sesuai arah mata angin, dan tiap wilayah memiliki ciri geografis serta budaya unik.
Benua Amerika: Dari Utara hingga Selatan
Benua ini terbagi menjadi tiga: Amerika Utara, Tengah, dan Selatan. Nama “Amerika” berasal dari penjelajah asal Eropa, Amerigo Vespucci. Perbedaan utama antar wilayahnya terletak pada sosial-budaya dan perekonomian. Dari suku asli hingga kota metropolitan, Amerika penuh keberagaman.
Benua Afrika: Negeri Gurun dan Sungai Terpanjang
Afrika adalah benua dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Asia. Secara geografis, benua ini identik dengan gurun luas dan iklim kering. Gurun Sahara (terbesar di dunia) dan Sungai Nil (terpanjang di dunia) ada di sini. Afrika terbagi menjadi lima wilayah: Utara, Barat, Tengah, Selatan, dan Timur. Namun, banyak negara di Afrika masih menghadapi masalah kemiskinan, kekeringan, dan kelaparan.
Benua Antartika: Zona Bebas dan Misterius
Tidak ada negara yang memiliki Antartika. Wilayah Kutub Selatan ini lebih ekstrem daripada Kutub Utara sangat dingin, berangin, dan kering. Antartika tidak dihuni manusia, kecuali para peneliti yang tinggal sementara di stasiun riset.
Benua Eropa: Si Kecil Tanpa Gurun
Eropa berada satu daratan dengan Asia, sehingga lempeng tektoniknya disebut Eurasia. Eropa terbagi menjadi empat wilayah: Timur, Utara, Barat, dan Selatan. Uniknya, Eropa adalah satu-satunya benua tanpa gurun. Kini, banyak negara di Eropa tergabung dalam Uni Eropa (European Union) yang berperan penting dalam ekonomi dunia.
Benua Australia: Sang Terkecil yang Dekat dengan Indonesia
Australia adalah benua terkecil dengan luas sekitar 7 juta km². Pembagian wilayahnya bukan berdasarkan geografi, melainkan negara bagian. Australia memiliki enam negara bagian dan dua teritorial. Benua ini juga bertetangga langsung dengan Indonesia, dipisahkan oleh Samudra Hindia.
Fakta Menarik: Mencairnya Es di Antartika
Tahukah kamu? Antartika menyimpan lebih dari separuh air tawar dunia dalam bentuk es. Jika pemanasan global tidak terkendali, lapisan es ini bisa mencair dan menyebabkan kenaikan permukaan laut hingga 58 meter! Hal ini tentu berdampak besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia.
Sama-Sama Kutub, Tapi Beda!
Bumi punya dua kutub: Utara (Arktik) dan Selatan (Antartika).
-
Arktik: Lautan yang dikelilingi daratan. Suhunya bisa mencapai -40°C. Hewan khasnya beruang kutub.
-
Antartika: Daratan yang dikelilingi lautan, dengan suhu ekstrem hingga -89°C. Hewan khasnya penguin.
Meski berbeda, keduanya punya peran penting menjaga iklim Bumi tetap stabil. Jika salah satunya terganggu, seluruh dunia akan merasakan dampaknya.
Dengan mengenal keenam benua, kita jadi lebih memahami betapa beragamnya kehidupan di Bumi. Mulai dari budaya, iklim, hingga keunikan alamnya, semuanya membuat planet kita istimewa. Jadi, benua mana yang paling ingin kamu kunjungi?
Terusan Panama dan Terusan Suez: Penyambung Perdagangan Dunia
Dulu, kapal dagang dari Laut Tengah membutuhkan waktu lama untuk menuju Samudra Hindia. Mereka harus mengitari Tanjung Harapan di Afrika Selatan terlebih dahulu—perjalanan yang panjang dan berisiko.
Di bawah komando Napoleon Bonaparte, Perancis berinisiatif membangun jalur singkat berupa terusan. Sosok penting di balik proyek ini adalah Ferdinand de Lesseps, seorang arsitek yang berhasil merancang Terusan Suez, penghubung Laut Merah dan Laut Tengah.
Namun, pembangunan Terusan Suez tidaklah mudah. Ribuan pekerja, kebanyakan petani, dipaksa menggali kanal dengan peralatan seadanya. Sistem kerja paksa dan kondisi buruk memakan banyak korban jiwa. Baru setelah menggunakan kapal keruk bertenaga uap, pembangunan bisa selesai pada tahun 1869. Hingga kini, Terusan Suez tetap menjadi jalur vital perdagangan internasional.
Lalu bagaimana dengan Terusan Panama?
Terletak di tanah genting yang menghubungkan Amerika Utara dan Selatan, ide membangun terusan ini sudah ada sejak tahun 1513. Keberhasilan de Lesseps di Suez memicu dimulainya proyek Panama pada 1880. Sayangnya, pembangunan terhambat oleh penyakit malaria, keuangan bocor, hingga akhirnya proyek terhenti pada 1888. De Lesseps pun hanya menuntaskan sekitar 40% terusan sebelum dipenjara.
Proyek ini baru rampung pada tahun 1914 berkat campur tangan Amerika Serikat, dengan Kolonel George W. Goethals sebagai pemimpin. Hingga kini, lebih dari 12.000 kapal melewati Terusan Panama setiap tahun, menjadikannya salah satu pencapaian teknik sipil terbesar dalam sejarah.
Tradisi Unik di Berbagai Negara
Tulip Time di Belanda
Belanda terkenal dengan bunga tulip. Sejak tahun 1929, digelar festival tahunan Tulip Time yang berlangsung dari akhir Maret hingga pertengahan Mei. Selain menikmati ribuan tulip berwarna-warni, pengunjung juga bisa melihat pertunjukan tradisional Belanda, seperti tarian klompen dan mencicipi kuliner khas negeri kincir angin.
Tradisi menikmati bunga mekar ternyata tidak hanya ada di Belanda. Jepang juga punya festival serupa dengan bunga sakura sebagai pusat perayaannya.
Kehidupan Suku Nomaden di Gurun
Sekitar 30–40 juta orang di dunia masih hidup nomaden atau berpindah-pindah. Misalnya, suku Pokot di Kenya dan Uganda. Mereka hidup berpindah sambil memelihara sapi, domba, dan kambing. Ciri khas mereka adalah pakaian dan aksesoris dari manik-manik, sementara pendidikan anak-anak dilakukan lewat cerita rakyat dan pepatah.
Ada juga suku Tuareg di Gurun Sahara. Uniknya, kelompok ini dipimpin oleh seorang perempuan. Mereka mahir astronomi karena langit gurun yang sangat bersih memudahkan pengamatan bintang.
Membuat Kartu Pos Sendiri
Selain belajar tentang terusan dan tradisi dunia, kamu juga bisa mencoba kegiatan kreatif dengan membuat kartu pos bertema Keragaman Benua di Dunia. Caranya:
-
Siapkan kertas karton ukuran A4, lipat dua secara mendatar.
-
Desain kartu pos sesuai panduan, lengkap dengan ruang untuk gambar dan tulisan.
-
Gambarlah peta, tradisi, atau simbol khas benua tertentu.
-
Tulis keterangan singkat (maksimal 3 kalimat) tentang gambar tersebut.
-
Bila memungkinkan, kirimkan kartu pos itu ke teman sebaya di sekolah lain melalui kantor pos.
Kegiatan ini bisa jadi pengalaman seru untuk mengenal dunia sekaligus melatih kreativitas!