uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

MENGGAPAI KEMULIAAN DI BULAN SYA’BAN - RAMADAN SERIES

CER-DIK.COM Oleh : Dinar Adna Rousa, S.Pd
Pembahasan : Menggapai kemuliaan di bulan sya’an. Mengapa disebut sya’ban. Rasulullah banyak berpuasa di bulan sya’ban. Faedah berpuasa di bulan sya’ban.



MENGGAPAI KEMULIAAN DI BULAN SYA’BAN

Sahabat cer-dik.com yang budiman, saat ini kita tengah memasuki bulan Sya’ban. Didalam tahun Hijrah, bulan Sya’ban berada pada urutan ke delapan, yakni setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadan. Perlu sahabat ketahui bahwa bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan loh, tidak kalah dengan bulan-bulan lain dalam tahun Hijrah. Namun sebelum kita membahas tentang faedah bulan Sya’ban, mari kita pahami terlebih dahulu mengapa bulan ini disebut Sya’ban.

MENGAPA DISEBUT SYA’BAN?

Berdasarkan yang termaktub dalam kitab ‘Syamsul Ulum wa Dawa Kalam al-Arob min al-Kuluum’ karya Nashwan bin Said al-Hamiri, Sya’ban berasal dari akar kata Sya’aba diikuti dengan wazan Fa’laan sehingga membentuk kata Sya’baan.

Dilain sisi, kata Sya’ban dalam dimensi leksikal berasal dari kata “tasya’aba” dengan makna “tafarruq”. Kata tersebut mengandung banyak tafsir, yaitu bercabang, berpencar, berpisah, dan menyebar.

Hal yang melatarbelakangi bulan tersebut dinamakan Sya’ban karena pada bulan tersebut beragam aktivitas dilakukan oleh bangsa-bangsa Arab demi terpenuhinya keinginan yang belum diwujudkan, mengingat pada bulan sebelumnya, yakni bulan Rajab, bangsa Arab tidak diperbolehkan melakukan peperangan.

Selain itu, menurut Ibnu Duraid, pada bulan ini orang Arab banyak yang berpencar dan berpergian untuk mencari air. Dari kegiatan itu, orang-orang yang melakukannya disebut “Sya’baniyyat”, “Syu’abain”, atau “Sya’ban”, dan mereka berkumpul di Himyar, negeri Yaman.

RASULULLAH BANYAK BERPUASA DI BULAN SYA’BAN

Sahabat cer-dik.com, siapa yang tidak mengenal Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam? Tentu kita semua di sini sebagai ummatnya wajib mengimani Rasulullah. Walaupun tidak mengenali secara langsung karena belum pernah bertemu, namun setidaknya kita mempelajari dan mencari tahu tentang Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam.

Nah, berbicara tentang Rasulullah, perlu sahabat ketahui bahwa salah satu kebiasaan Rasulullah adalah senantiasa berpuasa setiap bulan. Namun, di antara puasa sunnah yang dijalankan, Rasulullah banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam hadits-hadits berikut ini:

Dari Ummu Salamah berkata: “Saya tidak menjumpai Nabi berpuasa dua bulan berturut-turut melainkan pada bulan Sya’ban dan Ramadan,” (HR. Tirmidzi)

Hadits lain diriwayatkan oleh ummul mukminin, Aisyah radiyallahu ‘anha. Aisyah radiyallahu ‘anha berkata: “Nabi Muhammad tidak melakukan puasa sunnah lebih sering di bulan lain daripada yang dia lakukan selama bulan Sya’ban,”.

Dinukil dari hadits An-Nasa’i, Usamah ibnu Zaid berkata: “Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya’ban.” Rasul bersabda: “Itu merupakan bulan yang orang-orang kurang memperhatikannya, antara Rajab dan Ramadan. Ia adalah bulan segala amal perbuatan dibawa ke Rabb alam semesta, dan aku menyukai perbuatanku dihisab saat aku berpuasa.”

FAEDAH BERPUASA DI BULAN SYA’BAN

Sebagian dari kita mungkin kurang memperhatikan puasa sunnah yang dijalankan pada bulan Sya’ban, padahal puasa di bulan ini memiliki beberapa keistimewaan. Diantaranya adalah:

Pertama, pada bulan ini segala amal perbuatan diangkat untuk diserahkan kepada Sang Kholiq, Allah Ta’ala. Sebagimana bunyi hadits yang telah disampaikan sebelumnya.

Selain itu, ketika pertengahan bulan Sya’ban Allah turun saat matahari terbenam pada malam hari ke Surga terendah. Seperti yang diriwayatkan dalam hadits Ibnu Majah, bahwa ‘Ali bin Abi Thalib berkata: Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketika pertengahan malam Sya’ban, habiskan malam tersebut dangan salat dan perhatikanlah puasa pada hari itu. Karena Allah turun ketika matahari terbenam pada malam itu untuk menuju Surga paling rendah dan berkata: “Apakah tidak ada orang yang memohon ampunan kepada-Ku, sehingga aku akan memaafkannya? Apakah tidak ada orang yang memohon rezeki kepada-Ku, niscaya akan Aku sediakan untuknya? Apakah tidak ada orang yang mengadukan masalahnya kepada-Ku, sehingga Aku akan melapangkan jalan baginya?’ Dan seterusnya sampai fajar datang.”

Terdapat bunyi hadits serupa yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah bersabda, “Saat malam pertengahan bulan Sya’ban, Allah menjumpai makhluk-Nya dan mengampuni dosa-dosa mereka semua, kecuali orang musyrik dan orang yang berselisih (dalam agama).”

Keistimewaan berikutnya saat kita berpuasa di bulan ini yaitu, sebagai wujud penghormatan bulan Ramadan. Seperti bunyi hadits berikut: “Anas berkata bahwa: Nabi ditanya, puasa manakah yang lebih berkesan setelah Ramadan? Beliau bersabda: Sya’ban, untuk menghormati Ramadan.’ Lalu amalan mana yang terbaik? Beliau bersabda: Amalan yang dilakukan saat bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi)
Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment