uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

Koneksi antar materi 2.2 Kompetensi Sosial Emosional


Ibu bapak guru hebat, kita sebagai seorang pendidik tentunya pernah mengalami perasaan emosi yang ada pada dalam diri kita misalnya marah, kecewa, khawatir, sedih, atau bahkan stress karena tugas atau masalah yang tidak berhenti-henti.

Lalu bagaimana cara kita mengkontrol diri?

Pada artikel ini ijinkan saya, sebagai CGP untuk sedikit mengulas tentang pembelajaran sosial emosional, begitu juga keterkaitannya dengan materi-materi sebelumnya dalam program CGP.

Pertanyaan pematik

Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?

Pembelajaran sosial emosional

Pengertian

Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Tujuan

Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri) menetapkan dan mencapai tujuan positif (manajemen diri), merasakan dan menunjukan empati kepada orang lain (kesadaran sosial) hingga pada akhirnya terampil dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Pencapaian pembelajaran sosial emosional



Apa yang dimaksud dengan well being?

Well being adalah sebuah kondisi di mana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik. Memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna serta berusaha mengeksplorasi dengan mengembakan dirinya.

5 kecerdasana sosial emosional

Kesadaran diri

Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

Manajemen diri

Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.

Kesadaran sosial

Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang berbeda, budaya, dan konteks yang berbeda-beda pula.

Keterampilan berelasi

Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan yang membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangan standar-standar etis, dan rasa aman, dan untuk meng evaluasi manfaat dan konsekuensi dari berbagai macam tidakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologi (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.

Kesadaran penuh (mindfulness)

  • Perhatikan/ fokus/ atensi yang disengaja (purposeful attention)
  • Sekarang (present moment)
  • Rasa ingin tahu tanpa prasangka dan menghakimi
  • Welas asih (compassion)

Untuk melatih kesadaran penuh bisa menggunakan teknik STOP

  • S – STOP – berhenti sejenak
  • T – Take a breath – ambil napas
  • O – observe – observasi
  • P – Proceed – lanjutkan.

Dengan teknik ini syaraf parasimpatik, menenangkan tubuh dengan memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan dari, mempertajam kekuatan otak bagian atas (korteks prefontal) yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi dan kesadaran, sehingga akan tercipta nuasana wellbeing.

Implementasi KSE

Untuk mengimplementasikan kompetensi sosial emosial beberapa hal dapat dilakukan diantaranya menerapkan beberapa hal berikut:

  • Pengajaran Eksplisit 
  • Integrasi dalam pembelajaran praktik mengajar, dan kurikulum akademik.
  • Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah 
  • Penguatan kompetensi sosial-emosional pendidikan dan tenaga kependidikan 

Fakta penting pembelajaran sosial emosional

Beberapa fakta penting yang tersimpan di dalam pembelajaran sosial emosional diantarannya:

  • Murid yang berkembang secara sosial dan emosional, pada saar yang sama mereka pun berkembang secara akademik.
  • Mengabaikan perkembangan sosial dan emosional, akan membawa efek buruk secara akademik.
  • Pembelajaran sosial emosional harus diimplementasikan secara sengaja.
Petanyaan pemantik

Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?

Kaitan pembelajaran sosial emosional dengan filosofi Ki Hajar Dewantara 

Melalui pembelajaran sosial emosional guru dapat menciptakan well being dalam ekosistem pendidikan di sekolah. Hingga tercipta kondisi nyaman, sehat, dan bahagia bagi murid. Hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni menuntun anak dengan segala kodratnya agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya sehingga anak menemukan kemerdekaan dalam proses belajarnya.

Kaitan pembelajaran sosial emosional dengan nilai dan peran guru penggerak

Guru penggerak memiliki nilai-nilai (berpihak pada murid, refleksi, inovatif, kolaboratif, & mandiri) untuk dapat mewujudkan pembelajaran sosial emosional melalui perannya, yaitu sebagai mewujudkan kepemimpinan pada murid. Melalui nilai dan perannya tersebut, guru dapat menciptakanwell being dalam ekosistem pendidikan di sekolah, sehingga terciota kondisi nyaman, sehat, dan bahagia bagi murid.

Kaitan pembelajaran sosial emosional dengan visi guru penggerak

Melalui pembelajaran sosial emosional yang mengintegrasikan  kelima kompetensi sosial emosional, guru dapat mewujudkan visi yang diharapkan yaitu dapat membentuk karakter murid yang beriman, merdeka, berekspresi, bahagia, kreatif, mandiri dan menjadi pembelajaran sejati, sehingga terwujudnya profil pelajar Pancasila.

Kaitan pembelajaran sosial emosional dengan budaya positif

Melalui pembelajaran sosial emosional yang mengintegrasikan kelima kompetensi sosial emosional, guru dapat mengenali dan memahami emosi masing-masing yang sedang dirasakan, sehingga mampu mengontrol diri dan dapat menerapkan disiplin positif secara baik sesuai dengan kesadaran diri (self awareness).

Kaitan pembelajaran sosial emosional dengan pembelajaran berdiferensiasi

Melalui pembelajaran sosial emosional, guru dapat melakukan pembelajaran dengan menggunakan beberapa tekni antara lain:

  • Identifikasi perasaan
  • Identifikasi emosi
  • Menuliskan ucapan Terima kasih
  • Bermain peran, dan lain-lain.

Sehingga guru mampu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan kebutuhan belajar murid, guna mewujudkan merdeka belajar.

Dari kesemua materi yang telah saya dapatkan secara garis besar adalah semua mengarah pada konsep "berpihak pada murid" dengan tujuan besar adalah terwujudnya profil pelajar pancasila.

Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment