uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

Memahami cara membuat teks pidato Kelas 6 Tema 7

Memahami cara membuat teks pidato

Pengertian pidato

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan orang banyak (umum) dengan tujuan memberikan informasi atau pendapat yang dimiliki tentang sesuatu hal. Informasi yang disampaikan bisa berupa informasi biasa atau informasi yang bersifat ajakan atau pidato persuasif.

Dalam sebuah pidato dibutuhkan orator dan audiensi. Keduanya merupakan komponen wajib dalam sebuah pidato. Orator bertugas sebagai orang yang berpidato untuk menyampaikan informasi yang ia miliki. Sementara audiensi adalah orang-orang yang menjadi pendengar orator yang berpidato.

Unsur-unsur pidato

Dalam pidato terdapat unsur-unsur pidato yang memiliki fungsi dan tujuan. Unsur-unsur ini saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa unsur pidato serta manfaat dari unsur tersebut;

Salam pembuka pidato

Salam pembuka pidato adalah salam yang ditujukan untuk menyapa para audiensi. Dalam pembuka bertujuan untuk membuka jalannya pidato. Contoh dari salam pembuka pidato diantaranya; selamat pagi, salam sejahtera dan lain sebagainya.

Sapaan dalam pidato

Sapaan dalam pidato adalah sapaan yang  berfungsi untuk menyapa para audiensi. Tujuan dari sapaan dalam pidato bertujuan untuk menghangatkan atau mencairkan suasana diawal proses pidato. Sapaan pada pidato biasanya dimulai dari orang yang miliki pangkat atau jabatan yang lebih tinggi. Contoh sapaan dalam pidato yaitu; yang saya hormati, yang terhormat dan lain sebagainya.

Puji syukur pada pidato

Puji syukur pada pidato adalah puji-puji yang kepada Tuhan yang maha esa. Puji syukur pada pidato bertujuan untuk mencerminkan sikap syukur atas terselenggaranya kegiatan atau pidato. Contoh dari puji syukur pada pidato diantaranya; segala puji bagi Tuhan yang maha esa, dan lain sebagainya.

Isi pidato

Isi pidato adalah pembahasan pidato. Pada isi pidato disampaikan tema pidato, tujuan pidato, serta informasi-informasi yang ingin disampaikan. Isi pidato adalah poin penting dan paling utama dalam unsur pidato. Isi pidato disebut juga sebagai pokok pidato.

Penutup pidato

Penutup pidato adalah salah satu bagian akhir dari unsur pidato. Pada bagian penutup pidato, orator memberikan himbauan, ajakan atau saran kepada audiensi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mempengaruhi audiensi untuk mengikuti atau melakuakn apa yang diharapkan.

Salam penutup pada pidato

Salam penutup adalah bagian paling akhir dari pidato. Tujuan dari salam penutup pada pidato adalah sebagai tanda bahwa pidato tersebut sudah selesai.

Tujuan berpidato

Semua pidato memiliki tujuan pidato. Tujuan-tujuan ini sangat beragam jenisnya. Tujuan berpidato tergantung pada tujuan awal atau niat berpidato. Berikut ini beberapa tujuan berpidato.

Pidato bersifat informatif

Pidato bersifat informatif adalah sebuah pidato yang bertujuan untuk memberikan informasi ataupun pemahaman kepada orang lain.

Pidato bersifat argumentatif

Pidato bersifat argumentatif adalah sebuah pidato yang digunakan untuk memberikan pandangan terhadap sesuatu beserta alasannya. Pada umumnya pidato yang bersifat argumentatif ini mengajak pada audiensi untuk memiliki pemahaman ataupun sudut padangan yang sama dengan pemahaman yang dimiliki orator.

Pidato bersifat rekreatif

Pidato bersifat rekreatif adalah sebuah pidato yang digunakan untuk membuat orang lain merasa senang. Tujuan pidato ini bersifat untuk menghibur para audiensi nya.

Pidato bersifat persuasif

Pidato bersifat persuasif atau yang dikenal dengan istilah pidato persuatif adalah sebuah pidato yang bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada orang lain lain agar mereka mengikuti kemauan yang diharapakan oleh orator secara suka rela.

Metode berpidato

Berpidato dalam dilakukan dengan berbagai metode. Metode-metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pidato. Hal itu bertujuan agar pidato dapat diterima secara efektif oleh para audiensinya. Berikut ini beberapa metode dalam berpidato;

Metode memoriter

Berpidato dengan menggunakan metode memoriter adalah berpidato dengan menghafal. Sebelum berpidato orator menghapalkan isi pidato kemudia menyampaikan kedepan para audiensinya.

Metode eksptemporan

Metode eksptemopran dalam berpidato dapat dilakukan dengan cara membuat catatan kecil. Catatan kecil tersebut berisikan gagasan pokok atau garis besar pembahasan pidato.

Metode naskah

Metode naskah dalam pidato dapat dilakukan dengan sangat sederhana. Orator cukup membaca naskah yang sudah disiapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan metode ini adalah dalam membaca teks pidato orator harus memperhatikan tanda baca dan intonasi secara penuh. Karena teks tersebut belum sama sekali pernah dibawa orator.

Metode impromptu

Metode impromptu dalam berpidato adalah metode yang dilakukan dengan cara spontanitas. Metode ini bisa efektif ketika orator memiliki banyak wawasan dan pemahaman terkait tema yang ingin disampaikan.

Langkah-langkah menggali isi teks pidato

  • Membaca dan memahami teks pidato dengan baik dan benar.
  • Menemukan unsur-unsur yang terdapat dalam pidato.
  • Mencatat hal-hal yang penting dalam pidato. (mencatat nama orator, audiensi, tempat acara, tema pidato, isi pidato dan pesan pidato)

Pesan dari teks pidato

Pidato merupakan sebuah kegiatan menyampaikan pikiran atau sebuah gagasan secara lisan ke hadapan orang banyak. Maka pidato harus disampaikan dengan cara yang tepat. Dalam menyampaikan pidato sebaiknya jangan terlalu lama. Karena hal tersebut dapat membuat pendengar menjadi merasa jenuh.

Pidato yang baik adalah pidato yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan sitematis (runtut). Oleh sebab itu sebelum berpidato alangkah baiknya melakukan perencanaan dan mebuat konsep pidato seringkas dan sejelas mungkin.

Pesan yang ingin disampaikan biasanya ditandai dengan intonasi suara yang tertentu. Hal tersebut bertujuan sebagai penekanan pada audiesi agar memperhatikan maksud dan tujuan atau pesan yang ingin disampaikan. 

Langkah-langkah membuat kerangka pidato

  • Menentukan tema pidato.
  • Menentukan judul pidato.
  • Menentukan poin-poin penting isi pidato;
  • Salam pembuka.
  • Pendahuluan.
  • Inti bahasan.
  • Penutup.
  • Salam penutup.

Langkah-langkah membuat teks pidato;

  • Menentukan maksud dan tujuan pidato.
  • Mengamati pendengar dan situasi sekitar.
  • Memilih topik pidato yang sesuai.

Membuat kerangka pidato.

  • Mengurai kerangka secara detail.
  • Menyampaikan teks pidato

Sebuah teks pidato secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama. Pertama adalah pembuka yang berisikan salam pembuka dan kalimat pembuka. Kedua adalah bagian isi yang memuat poin-poin yang dibahas dalam teks pidato. Ketiga adalah bagian penutup yang berisikan kalimat penutup dan salam penutup.

Pada bagian isi inilah terdapat tujuan, ajakan, seruan, anjuran secara lengkap yang berhubungan dengan topik pidato. Pada bagian pembuka secara detail kita bisa melakukan sapaan serta menyampaikan latar belakang pembuatan pidato. Pada bagian isi merupakan bagian-bagian penting dari maksud pidato. Dan pada bagian penutup berisi kesimpulan, ajakan dan salam penutup. Setelah bagian penutup disampaikan maka kita dapat melihat respon atau tanggap audiensi atas pidato yang kita sampaikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan pidato;

  • Memahami isi pidato.
  • Dapat mencairkan suasana saat berpidato.
  • Tidak terpaku pada teks pidato.
  • Penggunakan bahasa yang baik dan lugas.
  • Menggunakan gerakan tubuh.
  • Menggunakan intonasi dan ekspresi.
  • Berpenampilan sopan.

Teknik berpidato

Tujuan tenik berpidato adalah agar orang yang mendengarkan pidato yang kita sampaikan dapat mengerti dan memahami dengan baik. Sebelum berpidato, seseorang yang ingin berpoidato harus menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan materi yang ingin disampaikan.

Salah satu hal yang perlu disiapkan adalah teknik dalam berpidato. Teknik berpidato sangat perlu, teknik dalam berpidato diperlukan agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik oleh pendengar. Berikut ini beberapa teknik dalam berpidato;

Pengambilan nafas yang tepat. Seorang orator yang baik pada saat berpidato harus mampu menentukan waktu yang tepat untuk mengambil nafas. Agar suara serta intonasi yang keluar dapat terdengar dengan baik.

  • Posisi berdiri

Pada saat berpidato orator harus mampu meperhitungkan posisi yang tepay untuk berdiri. Posisi berdiri yang nyama dirasa oleh orator dan posisi yang dapat dilihat oleh para audiensi. Posisi yang nyama untuk orator bertujuan agar orator dapat menyampaikan materi dengan nyama. Sementara posisi panggung bertujuan agar orator dapat terlihat oleh para audensinya dengan baik.

  • Penggunaan intonasi, volume dan artikulasi yang jelas

Hal ini masih berkaitan dengan teknik mengambil nafas. Inotasi bertujuan agar para audiensi mengetahui poin penting atau titik tekan materi yang disampaikan. Volume serta artikulasi yang sesuai bertujuan agar audiensi tidak memiliki hambatan dalam mendegarkan materi yang disampaikan oleh orator.

  • Catatan kecil

Catatan kecil berisi point-point penting yang akan disampaikan pada saat pidato. Membuat catatan kecil itu penting, walaupun kita sudah menghafal materi yang ingin kita sampaikan, namun untuk mengatisipasi “blank” kita menyiapkan catatan kecil.

Selain teknik berpidato kita juga perlu mengetahui cara berpidato yang baik dan benar. Agar pidato yang kita sampaikan dalam dipahami dengan baik oleh para audiensi. Dan kita yang berpidato merasa nyaman pada saat berpidato. Berikut ini cara-cara berpidato;

Cara-cara berpidato

  • Berdiri dengan posisi tegap serta melihat kearah audiensi.
  • Pidato disampaikan dengan bahasa yang santun, jelas serta mudah dimengerti.
  • Menyapa para audiensi yang hadir dengan hangat.
  • Tempo pada saat berbicara (menyampaikan pidato) tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Menjaga perasaan orang lain pada saat berpidato.

Baca Juga :

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia kelas 6
Rangkuman Materi PLBJ kelas 6
Rangkuman Materi IPA kelas 6
Rangkuman Materi PKN kelas 6
Rangkuman Materi Matematika kelas 6
Artikel menarik lainnya... .



Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment