uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

Boleh Berjalan Pelan, Tapi Jangan Berhenti

Hidup itu ibarat lari maraton, bukan sprint 100 meter. Ada yang bisa langsung ngebut dari garis start, ada juga yang harus jalan pelan sambil sesekali berhenti ambil napas. Tapi satu hal yang penting: jangan pernah benar-benar berhenti. Karena dalam perjuangan, pelan bukan berarti gagal. Pelan itu tetap maju. Pelan itu tetap proses. 

Coba deh kita lihat sekeliling. Gak semua orang bisa cepat dalam hidup. Ada yang butuh waktu bertahun-tahun buat lulus kuliah, ada yang baru nemu passion-nya di usia kepala tiga, bahkan ada juga yang baru bisa bangun usahanya setelah puluhan kali jatuh bangun. Tapi mereka tetap jalan. Tetap bergerak. Meskipun pelan.

Di era media sosial seperti sekarang, hidup rasanya kayak lomba siapa cepat dia sukses. Teman-teman pamer pencapaian: karier, bisnis, rumah, liburan. Kita yang masih meraba-raba jalan hidup kadang jadi minder. Merasa tertinggal. Merasa bodoh. Padahal… ya wajar saja kalau kita belum sampai. Semua orang punya rutenya masing-masing.

Gak semua orang punya garis start yang sama. Ada yang lahir di keluarga berkecukupan, sekolah di tempat bagus, akses luas, koneksi kuat. Ada juga yang harus kerja sambil kuliah, bantu keluarga, atau bahkan belajar otodidak dari internet. Maka, membandingkan kecepatan langkah kita dengan orang lain itu kadang gak adil.

Yang terpenting adalah tetap jalan. Sekecil apa pun langkahmu hari ini, itu lebih baik daripada diam. Mau kamu cuma bisa baca satu halaman buku sehari, gak apa-apa. Mau kamu cuma bisa nabung 10 ribu seminggu, juga gak masalah. Mau kamu baru mulai belajar hal baru di usia yang orang lain anggap “telat”, tetap oke. Karena setiap langkah kecil yang kamu ambil, akan jadi bekal buat melompat lebih jauh nanti.

Capek? Wajar. Nangis? Gak apa-apa. Ingin menyerah? Boleh banget, tapi istirahat aja dulu—jangan berhenti total. Mungkin hari ini rasanya berat banget, tapi siapa tahu, satu langkah lagi ke depan justru pintu kesuksesan terbuka. Sayang banget kan kalau berhenti sekarang?

Ingat, pelan bukan berarti gagal. Pelan adalah bentuk lain dari tekad. Karena orang yang berjalan pelan tapi konsisten, seringkali bisa sampai lebih jauh daripada mereka yang lari tapi cepat lelah dan berhenti di tengah jalan.

Jadi buat kamu yang sedang berjuang—dalam studi, pekerjaan, bisnis, atau bahkan kehidupan pribadi—teruslah jalan. Meski pelan, meski tertatih, teruslah melangkah. Karena selama kamu belum berhenti, kamu masih dalam perjalanan menuju tempat terbaik yang sudah kamu impikan.

Pelan-pelan gak apa-apa, asal jangan berhenti. Setuju?

Related Posts
Newest Older
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment