uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

Kebijaksanaan: Perpaduan Ilmu, Pengalaman, dan Perasaan


Kebijaksanaan bukan sekadar kecerdasan atau banyaknya pengalaman hidup. Ia adalah perpaduan antara ilmu yang diperoleh, pengalaman yang dijalani, dan perasaan yang dirasakan. Tanpa keseimbangan ketiganya, kebijaksanaan akan timpang—terlalu kaku jika hanya mengandalkan ilmu, terlalu gegabah jika hanya berdasar pengalaman, dan terlalu emosional jika hanya mengikuti perasaan.

Ilmu: Dasar Kebijaksanaan

Ilmu memberikan pemahaman yang logis dan rasional dalam mengambil keputusan. Dengan ilmu, seseorang bisa melihat suatu permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas, memahami sebab-akibat, serta mencari solusi yang masuk akal. Namun, ilmu saja tidak cukup. Orang yang hanya mengandalkan ilmu bisa saja memahami teori, tetapi belum tentu tahu cara menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Pengalaman: Guru yang Mengajarkan Realitas

Pengalaman melengkapi ilmu dengan praktik langsung. Ia mengajarkan hal-hal yang tak selalu ada dalam buku, seperti cara menghadapi manusia dengan berbagai karakter, mengelola situasi yang penuh tekanan, atau menyadari bahwa tidak semua teori bisa diterapkan secara kaku. Seseorang yang banyak pengalaman biasanya lebih fleksibel dalam menyikapi masalah, karena ia telah melihat berbagai kemungkinan yang terjadi di dunia nyata.

Perasaan: Keseimbangan dalam Kebijaksanaan

Tanpa perasaan, ilmu dan pengalaman bisa menjadi dingin dan kaku. Perasaan membantu seseorang memahami nilai-nilai kemanusiaan, mempertimbangkan empati, dan merasakan dampak dari keputusan yang diambil. Seorang pemimpin, misalnya, tidak hanya harus cerdas dan berpengalaman, tetapi juga perlu memahami perasaan orang-orang yang ia pimpin agar keputusannya tidak hanya efektif, tetapi juga adil dan manusiawi.

Menggabungkan Ilmu, Pengalaman, dan Perasaan

Kebijaksanaan sejati muncul ketika seseorang mampu menyeimbangkan ilmu, pengalaman, dan perasaan dalam pengambilan keputusan. Orang bijak tidak hanya berpikir dengan kepala, tetapi juga dengan hati. Mereka tahu kapan harus menggunakan logika, kapan harus mengandalkan pengalaman, dan kapan harus mendengarkan suara hati.


Dengan memahami bahwa kebijaksanaan adalah perpaduan dari tiga hal ini, kita dapat lebih bijak dalam menjalani hidup, membuat keputusan yang lebih baik, dan menjadi pribadi yang lebih berimbang dalam menyikapi berbagai situasi.

Newest Older
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment