uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

PENGARUH KENAKALAN PELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Artikel ini merupakan tugas kelompok dari Az Zahra Ailia Rahma, Nayla Rahma Putri Dewitri, Agni Tri Septi Rahmadani, Halwa Azzahra. Murid dari SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 52 JAKARTA

PENGARUH KENAKALAN PELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Pelajar adalah seorang anak yang sedang melaksanakan proses pendidikan di sebuah lembaga pendidikan yang dinamakan sekolah. Pelajar itu bermacam macam dalam arti, ada pelajar SD atau Sekolah dasar, ada pelajar SMP atau Sekolah Menengah Pertama dan pelajar SMA atau Sekolah Menengah Atas. Pelajar merupakan aset penerus bagi suatu negara. Karena pelajar adalah bibit bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat berguna bagi orang banyak, memajukan kesejahteraan bangsa, dan agama

Setiap tingkatan sekolah memiliki ketentuan umur peserta didik yang berbeda beda. Pelajar yang mulai memasuki umur remaja, mengakibatkan banyak perubahan psikis yang dialami, jika dihadapkan pada keadaan luar atau lingkungan yang kurang serasi, labil, dan penuh kontradiksi, maka akan mudahlah mereka terjerumus pada kesengsaraan batin, hidup penuh kecemasan, depresi, ketidakpastian dan kebimbangan. Hal-hal yang seperti inilah yang akan menyebabkan seorang remaja membutuhkan ketenangan, entah itu perbuatan untuk melampiaskan permasalahan, atau pergi ke lingkungan yang dapat menjadi tempatnya untuk menenangkan diri

Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan menjelajahi segala sesuatu yang belum pernah dirasakan atau diketahui, dalam hal ini orangtua sebagai pendidik pertama dan yang utama hendaknya memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dalam memberikan bimbingan pada anak remaja. Menurut Sarwono (2013: 62) orangtua juga harus mengetahui tentang tentang masa remaja, yaitu masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa meliputi kondisi psikologis dan kondisi fisik individu. Orangtua yang tidak memiliki pengetahuan tentang masa remaja anaknya, dikhawatirkan tidak bisa mendidik dan memberikan pendampingan dengan tepat sehingga remaja akan terjerumus dalam perbuatan yang menyimpang. Perilaku yang menyimpang atau kenakalan pelajar adalah suatu kegiatan yang global, mulai dari perilaku yang merugikan orang lain dan lingkungan sekitar, perilaku yang tidak dapat ditoleransi secara sosial, seperti kenakalan yang terjadi berkaitan dengan napza, pelanggaran sosial, hingga tindakan kriminal. Peran keluarga sebagai lingkungan sosial terdekat sangat berdampak besar bagi pertumbuhan seorang remaja agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang peka dengan lingkungan sekitar serta memiliki jiwa sosial yang tinggi

Kasus kenakalan pelajar telah terjadi di seluruh pelosok negeri baik di kota-kota besar maupun di pedesaan. Dilansir dari Badan Pusat Statiska (BPS) pada tahun 2013 angka kenakalan pelajar di Indonesia mencapai 6325 kasus, sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 7007 kasus dan pada tahun 2015 mencapai 7762 kasus. Kenakalan pelajar itu sangat dekat dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, melalui pemberitaan yang ditayangkan di televisi, membaca berita di internet, maupun melihat secara langsung kenakalan pelajar yang terjadi di sekitar. Sejalan dengan hal tersebut melalui media sosial tim penulis juga menemukan berbagai macam kasus kenakalan pelajar yang terjadi di Jakarta tentang sebuah video viral memperlihatkan seorang siswa SMP yang menantang gurunya di dalam kelas. Siswa tersebut kemudian merokok setelah mengerjai sang guru. (Diunduh dari health.detik.com)

Kasus lainnya yaitu aksi tawuran pelajar di Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, menelan korban jiwa. Enam pelaku ditangkap atas kasus tersebut. Kejadian ini berawal saat kedua kelompok janjian tawuran via media sosial. Setelah janjian, kedua kelompok melakukan aksi tawuran pada jumat (28/1) pukul 01.00 WIB. Satu korban atas nama MR (22) tewas akibat tawuran itu. Polisi kemudian menangkap 6 pelaku dan mengamankan barang bukti berupa 3 buah sepeda motor pelaku, 1 buah sepeda motor korban, 6 bilah senjata tajam, 1 set baju korban, dan 6 handphone tersangka dan korban (Diunduh dari news.detik.com).

Pengirim




Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment