uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

4 HAL BISA YANG BANTU KAMU LOLOS SELEKSI CALON GURU PENGGERAK

 

“CATATAN HARIAN GURU PENGGERAK #1"

Program guru penggerak sudah masuk di telingaku sejak angkatan pertama. Namun setelah aku mencari informasinya tenyata untuk angkatan 1,2,3, dan 4 Jakarta belum menjadi kota sasaran. Agak penasaran dengan program ini, terlebih setelah melihat sekilas dan beberapa ulasan dari youtube.

Sebenarnya tujuanku untuk mengikuti guru program guru penggerak ini bukan untuk mengubah suatu hal dari sekolah atau niat muluk lain yaitu ingin mengubah haluan sistem pendidikan yang bla bla bla ini. Namun lebih kepada rasa ingin tahu sejauh mana saya mampu. Atau lebih tepatnya menjadikan program ini barometer diri.

Tahun 2021 guru penggerak angkatan 5 untuk wilayah Jakarta akhirnya dibuka juga. Namun yang menjadi pertimbangan yang baru muncul menjelang batas akhir penutupan adalah katanya guru penggerak yang sering disingkat GP ini tidak bisa mutasi atau berpindah tugas. Artinya guru yang lolos dari GP ini akan tetap berada di sekolah tersebut sampai tua.

Banyak dari beberapa teman mundur teratur setelah mendengar desas-desus itu, yang belum tahu kebenaranya sampai saya putuskan membuat cacatan harian ini. Saya yang sudah setengah jalan mengikuti dan menyiapkan persyaratan mengikuti GP akhirnya juga ikut-ikutan luntur semangat. Dan berhenti sebelum berjuang.

Namun setelah melihat beberapa teman yang terlebih dulu daftar dan lolos masuk GP. Saya rasa program ini  (CGP angkatan 5) cukup aman dan menarik. Akhirnya pada tahun 2022 saya meniatkan diri kembali mengikuti GP angkatan ke 7 ini. Tentu dengan semangat yang berbeda, dengan persiapan yang juga berbeda. Sudah di upgrade.

Lalu apa saja yang perlu disiapkan ketika kita ingin mengikuti seleksi guru penggerak atau GP. Berikut beberapa rekomendasi hal-hal yang bisa membantu kamu lolos. Ini dari pengalaman pribadiku ya. Jika ada teman atau saudara yang beda pandangan sah-sah saja.

#1 Niat

Niat ini sangat penting loh. Rekomendasi niat yang baik dariku yaitu niat untuk perkembangan diri, rasa ingin tahu. Jika niat hanya ikut-ikutan takutnya nanti yang diikuti tidak sama nasibnya. Atau yang lebih parah, nanti jika teman kita mengundurkan diri, kita jadi ikut mengundurkan diri juga. Dengan adanya niat yang kuat tentu akan menggerakan rasa ingin tahu dan menyingkirkan kemalasan yang ada dalam diri. Minimal rajin cek progress di aplikasi SIMPKB. (jadi ada agenda rutin cek per hari atau per minggu).

Oiya boleh juga berniat muluk seperti mengubah sistem pendidikan, mencerdasakan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia sebagainama pembukaan UUD 1945. Tapi ingat kata AA Gym “mulai dari yang kecil, mulai dari yang terdekat, mulai dari diri sendiri.” Perbaiki diri sendiri terlebih dahulu, lingkungan akan mengikuti.

Niat juga sangat penting untuk menjaga ritmen diawal seleksi. Ujian pertama dari GP adalah tahap seleksi berkas. Dimana pada fase tersebut kita diminta untuk melengkapi beberapa berkas yang mudah, namun bagi orang yang “mager” akan menjadi agak ribet.

#2 Latihan nulis

Niat saja tidak cukup ya teman-teman. Selanjutnya adalah latihan nulis. Rekomendasi kedua ini menjadi penting karena seleksi kedua setelah seleksi berkas adalah kita diharuskan membuat esai. Oiya, Esai disini bukan esai yang serius penuh dengan teori atau kritik tajam pada dunia pendidikan seperti saat kita menyiapkan pidato ilmiah atau pidato presiden. Namun nulis di sini lebih ke-menjelaskan pengalaman selama mengajar dan menggerakan.

Kita akan diminta menuliskan secara urut pengalaman kita dalam mengajar dan “menggerakan” orang-orang yang ada disekitar kita. Tak perlu khawatir bagi yang belum bisa menulis dengan runut dengan alur yang sistematis. Kita akan dipandu dengan pertanyaan runut yang menuntun kita untuk menjawab dengan urut-urutan yang jelas. Cukup jawab pertanyaan maka selesai.

Saat menulis kita juga diminta untuk memenuhi beberapa standar, misalnya jumlah karakter. Misalnya karakter minimum 1000 karakter atau 5000 karakter. Maka coba deh latihan nulis status yang agak panjang di FB, jangan di WhatsApp karena kurang efektif. Oiya, Tapi statusnya jangan yang mengeluh, memaki atau “LOL”. Cukup status yang menggambarkan ide, opini atau pendapat mengenai beberapa hal. Belajarlah berargumen.

Satu tips dari saya pada pembuatan esai dalam seleksi GP adalah salin jawaban ke word dulu, atau kita bisa tulis jawaban di word lalu copy dan paste di aplikasi SIMPKB. Hal ini dapat mengatisipasi ketika ada ganguan sinyal atau mood kita sedang buruk. Karena diakui atau tidak menulis juga membutuhkan mood bagi para pemula.

Selain nulis esai kita juga diminta membuat Lesson plan atau RPP sesuai dengan ketentuan. Pastikan ketika kamu membuat RPP, RPP tersebut sangat kita kuasi. Dari alur pembelajaran hingga point-point penting jangan sampai terlewat. Jika ragu pada RPP yang kita buat, lebih baik berdiskusi dengan guru senior.

#3 Berbicara dan berargumen

Latihan ketiga adalah latihan berbicara dan beragumen. Melatih cara berbicara itu penting. Banyak orang yang gugup dan gagap untuk menutarakan ide kepada orang baru. Hal ini dikarenakan kita kurang terbiasa untuk menyampaikan ide dan gagasan.

Jika yang kita anggap berbicara hanya soal mulut dan suara itu juga salah loh. Berbicara itu membutuhkan ekspresi dan gestur tubuh. Ekspresi dan gestur tubuh akan mempengaruh intonasi dan nada yang keluar dari mulut.

Selain itu untuk berbicara dan beragumen kita membutuhkan diksi atau pilihan kata yang tepat sesuai dengan kontek. Untuk memperkaya diksi yang kita miliki. Kita dapat membaca buku. “Dengan banyak membaca buku kosa kata kita akan bertambah dan nalar kita akan terlatih”, begitu kata senior ku dulu di kampus.

Untuk melatih kemampuan kita berbicara coba mulai diskusi dengan orang yang kita segani. Mulai dari atasan atau orang baru. Hal ini bertujuan untuk melatih mental sekaligus. Karena jika kita lolos GP tentu sirkel kita akan lebih luas dan bertemu dengan orang-orang baru.

Selain kemampuan berbicara dan beragumen pada orang yang baru kita kenal atau atasan kita. berlatihlah untuk berbicara kepada siswa dengan bahasa yang tepat. Bisa menggunakan bahasa baku namun disesuaikan. Jangan terlalu berat tapi tetap terlihat sopan.

Hal ini terlihat mudah namun nyatanya banyak dari teman-teman saya masih “belibet.” Mereka masih sering menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah yang mungkin agak terdengar kurang sopan. Orang bisa ala biasa. Semua pasti bisa asal ada pembiasaan.

#4 Ciptakan Pengalaman

Rekomendasi terakhir pada seleksi guru GP adalah milikilah pengalaman. Pengalaman dalam menggerakan lingkungan. Bisa di lingkungan sekolah, masyarakat atau saudara. Semua bisa, namun bagaimana dengan orang yang tidak memiliki pengalaman penggerakan. 

Maka jawabanya adalah menciptakan pengalaman. Mulailah aktif dalam menyampaikan gagasan atau ikut dalam tim-tim kecil dengan program-program jangka pendek yang bisa terukur. Misalnya membuat apotek hidup di depan kelas. Atau mengajak wali siswa berkerjasama dalam pembimbingan belajar di luar sekolah. Pokoknya jangan pernah bilang saya gak punya pengalaman. Selagi mau tentu semua bisa dilakukan. Ingat poin satu.

Nah itu empat point yang rekomendasikan kalau kita ingin lolos GP. Sebenarnya bukan rekomendasi tapi lebih keberbagi pengalaman ketika mengikuti tes GP atau guru penggerak. Oiya alhamdulillah aku lolos seleksi calon guru penggerak angkatan 7. Mohon doanya supaya program ini bermanfaat buat diriku dan lingkungan terdekat.
Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment