uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

PENGARUH BEBAN TUGAS TERHADAP TINGKAT STRES SISWI/SISWI

Tim Penyusun : Muhammad Syafiq Mufti, Rafidah Dedinta, Daka Maulana Andika, M. Resky Fadilah Putra, Miftaahul Jannah, Muhammad Fauzan.

PENGARUH BEBAN TUGAS TERHADAP TINGKAT STRES SISWI/SISWI SMAN 53 JAKARTA KARYA ILMIAH


Karya tulis ini disusun sebagai tugas penyelesaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka Topik l Bangunlah Jiwa dan Raganya dan salah satu syarat lulus untuk melanjutkan projek topik 2 Bhinneka Tunggal Ika.

Tim Penyusun : Muhammad Syafiq Mufti, Rafidah Dedinta, Daka Maulana Andika, M. Resky Fadilah Putra, Miftaahul Jannah, Muhammad Fauzan.

Latar Belakang Masalah

Selama ini mungkin kita sering mendengar keluh kesah siswa yang merasa jenuh atau lelah saat belajar, dan mengatakan kalau dirinya stres. Sayangnya, kondisi stres yang dialami tersebut tidak langsung disadari oleh lingkungan, orang tua, atau guru di sekolah. Kebanyakan mungkin mengira siswa terlalu banyak mengeluh atau malas belajar, dan akhirnya berdampak buruk pada prestasi akademik mereka.

Mulai dari awal tahun 2022 banyak sekolah yang sudah memulai pembelajaran tatap muka terutama pada SMAN 53 Jakarta. Tugas tugas para siswa siswa di SMA ini dilakukan secara luring dan juga hadirnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dijalankan oleh peserta didik baru SMAN 53 Jakarta tahun 2022. Dalam pelaksanaannya, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Walaupun begitu, banyak diantara siswa siswi SMAN 53 Jakarta yang mengaku mengalami stres dalam menghadapi Projek Penguatan Profil Pancasila ini.

Adapun kelas 11 yang memiliki banyak tugas namun dengan deadline yang sangat sempit, juga kelas 12 yang mulai fokus untuk menghadapi ANBK mengaku stres secara akademik. Stres pada remaja sangatlah berbahaya, apabila ini tejadi tentu akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan mental remaja. Tidak hanya itu saja, hal ini juga dapat menyebabkan remaja tersebut mengalami krisis identitas diri dan yang terburuk akan mengalami depresi dan percobaan bunuh diri.

Stres akademik adalah kondisi ketika siswa memberikan reaksi dalam bentuk perilaku atau emosi yang bersifat negatif yang muncul akibat adanya tuntutan akademik atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

Stres akademik bersumber dari proses belajar mengajar atau hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar yang meliputi tekanan untuk naik kelas, lama belajar, banyaknya tugas, mendapatkan nilai ulangan, serta kecemasan menghadapi ujian dan manajemen waktu. Yang termasuk stressor akademik adalah faktor lingkungan, termasuk jarak lokasi sekolah, kondisi kelas, fasilitas dan metode guru mengajar, kurikulum yang diaplikasikan oleh sekolah (Desmita, 2014).

Walaupun disebut stres akademik, ternyata penyebabnya tidak hanya dari pelajaran atau guru di sekolah, tapi bisa juga karena tuntutan dalam keluarga, tekanan dari teman-teman sebaya, maupun kekhawatiran terhadap masa depan, baik tentang akan lanjut ke Perguruan Tinggi mana, dan akan jadi apa setelah lulus.

Stres akademik paling dominan biasanya disebabkan oleh banyaknya tugas sekolah dan ujian yang harus dihadapi, dan kekhawatiran apakah kamu bisa mendapat nilai yang baik atau tidak. Karena waktu yang dihabiskan untuk belajar sangat banyak, dapat membuat siswa merasa tertekan karena kurang waktu untuk bermain atau bersosialisasi.

Pengirim

Artikel lengkap untuk dibaca
Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment