uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

ECOPARK TEBET, TEMPAT YANG ASIK UNTUK KELUARGA

 

Sekilas awal tentang Ecopark Tebet

Sebagai salah satu alternatif tempat berlibur warga Jakarta, ecopark Tebet meberikan konsep yang berbeda. Ecopark Tebet menyediakan fasilitas olahraga hingga hiburan keluarga. Dari joging track hingga prosotan anak-anak.

Sebelum jadi ecopark Tebet tempat tersebut merupakan hutan kota Tebet. Ecopark Tebet dibangun pada masa gubernur Anies. Area ini awalnya berisikan pohon-pohon semata, kini telah diubah menjadi tempat bersantai dan berolahraga. Dengan mengubah konsep garden (taman) menjadi park (kebun), tempat ini berhasil menarik antusias warga diawal pembukaannya.

Namun karena pembangunan belum rampung diawal pembukaan akhirnya menghadirkan polemik. Protes bermunculan dari warga sekitar yang tinggal dekat Ecopark. Mereka mengeluhkan parkir para pengunjung yang semrawut. Hingga mengganggu kenyamanan mereka.

Protes ini ditanggapi dengan cepat oleh pemprov DKI selaku pengelolaan. Dan akhirnya ecopark ditutup untuk sementara. Setelah itu berita tentang ecopark tidak lagi terdengar di media-media mainstream.

Hal yang perlu disiapkan sebelum berkunjung

Akhir pekan lalu, rasa tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga mendorong saya untuk mengajak jalan-jalan istri dan anak pergi jalan-jalan keluar rumah. Awalnya ingin mengajak mereka ke Ragunan, untuk menuntaskan petualangan yang belum usai. Namun waktu yang sudah agak siang menyurutkan niat karena cuaca terik dan jauhnya jarak.

Setelah mengingat-ingat tempat-tempat yang belum kami kunjungi. Akhirnya saya putuskan untuk mengajak mereka pergi ke Ecopark Tebet dengan pertimbangan jarak yang tak terlalu jauh.

Mengingat-ingat sangat minim sekali informasi tentang ecopark Tebet. Nah berikut ini pengalaman saya yang mungkin berguna bagi kalian yang ingin berkunjung ke ecopark Tebet.

Pendafatan pengunjung melalui “Jaki”

Aplikasi Jaki atau Jakarta kini merupakan aplikasi yang juga diluncurkan pada masa gubernur Anies. Aplikasi warisan pandemi ini awalnya digunakan untuk mengupdate informasi tentang korban COVID-19 dan kondisi rumah sakit. Selain itu Jaki dimanfaatkan PNS pemda untuk presensi online.

Namun seiring perkembangannya Jaki juga memuat informasi-informasi lain terkait perkembangan kota Jakarta. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk memberikan aduan online

Nah lalu apa hubungannya Jaki dengan Ecopark. Jadi pihak pengelolaan Ecopark mewajibkan para pengujung mendownload aplikasi karena lewat aplikasi tersebut pengunjung harus mendaftar online.

Berbeda dengan tempat wisata lain yang mewajibkan pengunjung mempunyai JakCard seperti Ragunan, MONAS, atau kota tua karena harus membayar uang masuk. Ecopark Tebet ini gratis tanpa pungutan. Namun setiap pengunjung wajib daftar sebelum berkunjung.

Waktu yang tepat untuk mendaftarkan kunjungan adalah H-3 atau H-4. Agar kamu tidak kehabisan kuota. Penerapan kuota digunakan untuk menjaga agar ecopark Tebet tetap rapi dan kendali. Selain itu kontrol terhadap kouta pengujung juga untuk menjaga kenyamanan para warga sekitar terlebih masalah parkir.

Jam oprasional Ecopark

Hal yang kamu harus tahu selanjutnya adalah jam operasional. Di ecopark Tebet jam kunjungan dibagi kedalam dua sesi. Sesi pagi dari pukul 07.00 sampai 11.00 dan sesi siang dari 13.00 sama 17.00.

Kemarin saya baru sampai ke ecopark pukul 10.20. Alhasil padahal pukul 10.50 saya harus bergegas keluar dari ecopark. Oiya kamu tidak perlu takut dikunci dari luar karena melanggar jam operasional ya. Karena lima belas menit sebelum sesi berakhir, petugas akan mengingat melalui pengerasan suara.

Selain itu jika ada pengujung yang belum bergegas untuk meninggalkan ecopark. Petugas akan memberikan teguran langsung kepada mereka. Mereka akan dihampiri satu persatu dan diinginkan bahwa waktu kunjungan akan berakhir.

Tempat parkir dan Akses Angkutan Umum

Selanjutnya adalah soal parkir. Parkir menjadi hal yang penting di ecopark Tebet. Jangan sampai parkir sembarangan. Karena akan merugikan diri sedang orang lain khusus warga sekitar.

Disekitar ecopark sebenernya beberapa cafe sudah menyediakan parkir. Namun saya sarankan parkir diarea yang sudah disediakan oleh pengelolaan. Parkir ada di area selatan ecopark dan di utara ecopark.

Bagi kalian yang ingin berkunjung melalui kendaraan umum. Akses terdekat adalah stasiun cawang. Dari stasiun bisa naik ojol atau Jacklinko.

Apa saja yang bisa dilakukan di ecopark

Kita bisa jalan-jalan santai menikmati rimbunnya pohon-pohon tinggi yang langkah di Jakarta. Jalan setapak panjang dengan jembatan yang eksotik nan instagramable membuat para pengunjung betah menyusuri jalan. Selain itu jembatan yang cantik itu juga menghubungkan dua sisi ecopark, bagian utara dan selatan. Serta melayang di atas jalan raya dan kali kecil di sana. Oiya untuk pintu utama ada dibagian utara ya.

Kita juga diperbolehkan gelaran tiket seperti camping (tanpa tenda ya). Jika ingin camping pastikan membawa bekal dari rumah, karena tidak ada penjual asongan atau kantin di area dalam ecopark. Jika selesai makan pastikan bersih dan tidak membuang sampah sembarangan. Karana disetiap titik sudah ada tempat sampah.

Selain camping kita juga bisa berolahraga. Ada fasilitas joging track dan fasilitas olahraga sederhana disana. Tapi fasilitas itu tidak banyak jadi harus antre dan berganti untuk menggunakannya.

Jika membawa anak-anak wahana bermain cukup banyak disana. Dari prosotan mini hingga yang cukup tinggi. Ada area bermain anak. Namun harus diawasi agar anak-anak bermain dengan tertib dan aman.

Pesan untuk pengelolaan ecopark Tebet.

Konsep ecopark memang langka di jakarta. Setahu ku konsep ecopark lain ada di hutan kota Serpong yang masih lebih asri dengan suara kumbang dan burungnya. Konsep menyatu dengan alam, membuat ruang terbuka hijau menjadi wahana pelepas penat warganya memang tak mudah.

Tantangan mulai dari kajian tata kelola kota, kajian ruang terbuka hijau, hingga menghadirkan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan adalah perkara yang tak mudah. Maka penghargaan setinggi-tingginya untuk niat baik dan kerja keras pemprov dalam menghadiri ecopark ini.

Namun ada beberapa masukan saya sebagai pengunjung yang baru pertama berkunjung. Mohon diterima dengan legowo ya.

Keberhasilan kali. Salah satu icon dari ecopark adalah jembatan yang dibawahnya mengalir kali kecil. Sebenarnya memang sudah terlihat kerja keras untuk menghadirkan keasrian. kali tersebut dirancang mirip kali-kali pegunungan. Dengan penataan hingga suara gemericik yang muncul akibat alirannya.

Namun tak dapat dipungkiri kali ini masih termasuk kotor. Masih banyak sampah yang ikut mengalir di kali. Selain itu bau kurang sedap yang bersumber dari kali menambah kesan kotor. Meskipun tak ada wahana air, tapi kebersihan kali harus tetap dijaga.

Saya sarankan pihak mengelola mungkin bisa membuat saringan sederhana di aliran kali sebelum masuk ke kawasan ecopark. Hal ini bisa dilakukan dengan kerjasama dinas Kebersihan. Dengan tujuan sampah bisa tersaring dan tak sampai masuk ke aliran kali yang ada di Kawasan ecopark.

Untuk mengurangi bau yang muncul dari kali mungkin bisa melakukan beberapa hal berikut. Pengelolaan bisa menambah tamanan penetralisir bau seperti usaha pempro di kali Item atau tamanan yang berbau harum untuk menutup bau yang muncul dari kali. Ini tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa ya.

Masukan selanjutnya adalah tolong pengawasan petugas di aera dalam ecopark. Pengawas petugas sangat penting. Mengingat konsep ecopark masih baru di Jakarta, jadi masih banyak pengujung yang belum taat aturan.

Masih saja ditemukan pengujung yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Atau masih ada pengujung yang merokok padahal ecopark adalah kawasan bebas asap rokok.

Tentu jika sesama pengujung yang menegur nantinya khawatir akan terjadi keributan. Maka yang paling berhak memberikan teguran adalah petugas. Semoga dua masukan ini dapat bermanfaat. Selebihnya Terimakasih tempat ini keren.

Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment