uCO8uJcd2NOW77jAZ4AbbiNUmGHcS2tFraLMRoIi

Penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya

Penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya

Sobat cer-dik.com pada kesempatan hari ini kita akan membahas cara penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup di sekitar kita tentu akan menyesuaikan diri pada lingkungan sekitar dengan tujuan dapat mempertahankan hidup. Proses penyesuaian tersebut disebut dengan proses adaptasi.
 
Adaptasi memiliki pengertian bentuk penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan tempat ia tinggal. Tujuan dari setiap makhluk hidup beradaptasi adalah menjaga kelangsunga hidup makhluk hidup tersebut.
 
Banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Berikut ini beberapa contoh bentuk adaptasi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar kita;

Bentuk adaptasi hewan kepada lingkungan sekitar

  • Cicak dan kadal dapat memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya. Kemampuan ini disebut dengan autotomi. Pemutusan ekor pada kedua hewan tersebut terjadi apabila ada pemangsa (predator) yang menyerang atau menyergap mereka. Mereka akan memutuskan ekornya untuk mengelabui musuhnya agar musunya mengira telah menangkap cicak atau kadal. Padahal yang berhasi ditangkap hanya ekornya. Ekor pada cicak dan kadal akan tumbuh kembali seiring berjalannya waktu.
  • Paus dan lumba-lumba adalah hewan mamalia yang hidup di laut. Kita sering menganggap paus dan lumba-lumba adalah ikan, namun mereka adalah mamalia. Sebagai mamalia tentu mereka akan bernafas menggunakan paru-paru. Untuk dapat bernafas mereka harus muncul kepermukaan air secara berkala untuk menghidup oksigen.
  • Mimikri pada bunglon. Bunglon memiliki kemampuan mimikri, kemampuan ini adalah kemampuan mengubah warna kulit dan mengikuti warna yang ada disekitarnya agar terlihat sama. Dengan kemampuan ini bunglon dalam menyamarkan keberadaannya dari predator sehingga dapat menghidari dari serangan.
  • Unggas dan Aves memiliki bentuk paruh yang berbeda-beda. Yang tergolong jenis unggas adalah ayam, bebek, dan lainnya. Sementera Aves adalah spesies burung. Nah, Perbedaan bentuk paruh ini bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan jenis makanannya.
    • Paruh bebek berbentuk seperti sudu/dayung untuk mempermudah mencari makan di area berlumpur.
    • Paruh burung pipit berukuran pendek dan kuat untuk dapat memakan biji-bijian.
    • Paruh burung elang memiliki ukuran besar dan berbentuk runcing dengan ujung yang melengkung untuk dapat mengoyak daging lebih mudah.
    • Paruh kolibri berukuran kecil, panjang, dan runcing untuk mempermudah ia menghidap nektar pada bunga.
  • Pada unggas dan aves memiliki jenis kaki yang berbeda-beda. Perbedaan bentuk kaki ini juga bertujuan untuk mempemudah dalam proses memperoleh makan.

    • Bebek memiliki kaki yang berselaput diantara jari-jarinya. Selaput pada kaki tersebut bertujuan untuk mempermudah bebek berjalan di lumpur atau membantunya disaat berenang.
    • Ayam memiliki kaki berbentuk panjang dan tegak untuk berjalan di darat dan untuk mengais makanan di tanah.
    • Burung elang memiliki kaki yang pendek dan bercakar tajam yang berfungsi untuk mencengkram mangsa buruannya.
    • Burung pelatuk memiliki dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari mengarah ke belakang yang berfungsi untuk memanjat.


Bentuk penyesuaian diri pada tumbuhan pada lingkungan sekitarnya

  • Penyesuaian diri atau adaptasi terhadap lingkungan tidak hanya dilakukan manusia dan hewan, namun dilakukan juga oleh tumbuhan. Tumbuhan beradaptasi pada lingkungannya untuk mempertahankan diri dan agar terus tumbuh. Beberapa contoh bentuk penyesuaian diri pada tumbuhan adalah sebagai berikut;
  • Pohon katus memiliki daun yang tajam. Daun yang tajam tersebut sering kali kita anggap sebagai duri, namun pada kenyataanya adalah daun. Daun-daun tersebut berubah bentuk menjadi duri untuk dapat mengurangi penguapan pada pohon katus. Selain daun yang seperti duri, pohon katus juga bekulit tebal. Pada kulit katus tersebut tersimpan cadangan air.
  • Pohon jati pada musim kemarau menggugurkan daunnya untuk mengurangi proses penguapan.
  • Eceng gondok dan teratai memiliki batang berrongga agar dapat mengapung diatas permukaan air. Selain itu pada tanaman eceng gondok juga memiliki akar sangat lebat yang berfungsi untuk menjaga keseimbangannya agar tidak terbalik.
  • Tumbuhan bakau memiliki akar napas yang menjulang dan memanjang ke permukaan air. Akar tersebut berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara meskipun permukaan laut sedang pasang.
  • Tumbuhan jagung akan menggulung daunnya pada musin kemarau untuk mengurangi proses penguapan.
  • Tumbuhan mawar miliki duri pada batangnya untuk melindungi bunga dari gangguna hewan maupun gangguan manusia.
Nah, itu dia sobat cer-dik.com pembahasan kita tentang penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungan sekitar. Baik penyesuaian pada hewan maupun penyesuaian pada tumbuhan yang ada di sekitar kita. Bila ada masukan dan mungkin ada tambahan contoh penyesuaian makhluk hidup pada lingkungan sekitar silakan tulis di kolom komentar ya. Salam sehat.


Related Posts
Sugeng Riyanto
Aktif mengajar di SDN Cipinang Besar Selatan 08 Pagi. Purna PSP3 Kemenpora XXIV. Pernah menjadi sukarelawan UCFOS PK IMM FKIP UHAMKA. Kini tercatat sebagai salah satu guru penggerak angkatan 7. Penulis Buku "Pendidikan Tanpa Sekolah. Suka berpergian kealam bebas, Menulis berbagai jenis artikel.

Related Posts

Post a Comment